TIMES SURABAYA, MALANG – Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia, komunitas sosial Involuntir Malang berkolaborasi dengan Move Volunteer (Malang's Mom and Children Volunteers) menyelenggarakan acara 'Wishes on Canvas' di Child Center House of Fatima Kota Malang, Minggu (16/03/2025).
Menghadirkan momen kebersamaan yang penuh kehangatan antara relawan dan anak-anak pengidap down syndrome, acara ini diisi kegiatan menulis pesan dan harapan di atas kanvas dengan cap tangan ceria serta menikmati buka bersama.
Penampilan bernyanyi adik-adik penderita down syndrome bersama relawan. (FOTO: Cindy Audylia Herawati/TIMES Indonesia)
Acara ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi anak-anak down syndrome agar bisa mengekspresikan impian mereka dalam bentuk lukisan dan tulisan.
General Manager Involuntir, Erlin, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya mengajak relawan untuk bersenang-senang bersama anak-anak, tetapi juga mengajarkan nilai kepedulian, kasih sayang dan kebersamaan.
"Kami ingin para relawan bisa berbagi kebahagiaan dengan adik-adik down syndrome dan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial. Selain itu, ini juga menjadi ajang bagi para relawan untuk lebih memahami dan bersyukur dalam kehidupan mereka," ujar Erlin.
Relawan Involuntir yang selalu menemani dan memberikan makanan ringan kepada adik Down Syndorme. (FOTO: Cindy Audylia Herawati/TIMES Indonesia)
Kegiatan utama dalam acara ini adalah membuat karya seni menggunakan cap tangan di atas kanvas. Dengan bimbingan para relawan, anak-anak down syndrome diajak menorehkan warna-warni harapan mereka.
Konsep ini diusung sebagai cara bagi mereka untuk menyampaikan impian dan perasaan dengan lebih bebas dan kreatif.
Founder Move Volunteer, Dr. dr. Ariani M.Kes., Sp.A(K), menyampaikan bahwa acara ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai down syndrome.
"Banyak orang belum memahami anak-anak down syndrome, sehingga mereka sering mendapat stigma negatif. Padahal, mereka memiliki keistimewaan dan hanya perlu diterima serta dipahami oleh lingkungan sekitar," jelasnya.
Melalui acara ini, diharapkan masyarakat semakin sadar bahwa anak-anak down syndrome dapat berkembang dengan baik jika diberikan dukungan yang tepat.
Tak hanya bagi anak-anak down syndrome, acara ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para relawan yang terlibat. Acha, salah satu relawan dari Involuntir Malang, mengaku mendapat banyak pelajaran berharga.
"Saya sangat senang bisa ikut berinteraksi dengan mereka. Ini adalah pengalaman baru yang sangat berkesan dan membuat saya lebih memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan anak-anak down syndrome," ungkapnya.
Selain itu, banyak relawan yang merasa acara ini membuka pandangan mereka terhadap pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama.
Mereka juga menyadari bahwa dalam kehidupan, tidak semuanya harus berpusat pada diri sendiri, melainkan juga ada orang lain yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
Sebagai penutup, acara ini juga dimeriahkan dengan kegiatan buka puasa bersama antara relawan, anak-anak down syndrome dan keluarga mereka. Momen ini semakin mempererat kebersamaan serta menambah kehangatan dalam suasana Ramadan.
Melalui Wishes on Canvas, Involuntir ingin menyampaikan pesan bahwa setiap individu memiliki keunikan dan layak untuk dihargai. Kebahagiaan sejati tidak selalu datang dari hal besar, tetapi juga dari momen sederhana yang penuh kasih sayang.
Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan anak-anak down syndrome semakin percaya diri dalam berinteraksi, dan masyarakat pun semakin terbuka untuk menerima mereka dengan penuh cinta. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wishes on Canvas: Menggores Harapan Bersama Pengidap Down Syndrome di Malang
Pewarta | : Arli Ochaputri Hartono (Magang MBKM) |
Editor | : Ronny Wicaksono |