https://surabaya.times.co.id/
Opini

Hilirisasi Produk Halal dan Masa Depan Pesantrenpreneur

Minggu, 27 Juli 2025 - 00:14
Hilirisasi Produk Halal dan Masa Depan Pesantrenpreneur Heri Cahyo Bagus Setiawan, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya, dan Direktur Utama PT Riset Manajemen Indonesia.

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Di tengah perubahan global dan meningkatnya permintaan produk halal, hilirisasi menjadi kata kunci penting bagi kemandirian ekonomi umat. Jika sebelumnya pesantren hanya berperan sebagai konsumen produk halal, kini mulai muncul gelombang baru: pesantrenpreneur, sebuah pesantren yang aktif memproduksi, mengolah, dan mendistribusikan produk halal ke pasar nasional dan global.

Istilah pesantrenpreneur tidak sekadar jargon. Tetapi lahir dari semangat memberdayakan santri dan lingkungan pesantren agar mampu menciptakan nilai ekonomi, bukan hanya menjadi obyek pembinaan.

Melalui program One Pesantren One Product (OPOP), ribuan pesantren di Jawa Timur telah mengambil langkah strategis menuju hilirisasi produk halal yang nyata.

Salah satu contoh konkret keberhasilan OPOP adalah Pondok Pesantren An Nur 2 Al Murtadlo di Malang, yang menurut pemberitaan ANTARA (2 Agustus 2023), telah melepas ekspor perdana kopi kaleng ke Malaysia sebanyak 504 ribu kaleng dengan nilai kontrak Rp10,08 miliar, melalui kolaborasi dengan CV Kapiten Nusantara. 

Keberhasilan ini bukan hanya soal ekspor, tapi pembuktian bahwa pesantren bisa menjalankan hilirisasi produk halal secara profesional dan berkelanjutan.

Contoh baik lainnya dapat kita lihat pada Pondok Pesantren Mukmin Mandiri di Sidoarjo. Sejak 2016, jauh sebelum OPOP resmi diluncurkan, pesantren ini telah menjadi pelopor hilirisasi melalui unit bisnis kopi yang berhasil menembus pasar ekspor ke Australia dan Malaysia. 

Berdasarkan pemberitaan Dinas Kominfo Jatim, keberhasilan Mukmin Mandiri dianggap layak menjadi rujukan bagi pengembangan program OPOP Jawa Timur. Proses hilirisasi dilakukan secara menyeluruh: mulai dari pemilihan biji kopi berkualitas, pengolahan pasca-panen, pengemasan, hingga pemasaran digital; semuanya dikelola dengan pendekatan profesional yang melibatkan santri dalam pembelajaran vokasional.

Pondok Pesantren Mukmin Mandiri menunjukkan bahwa kunci keberhasilan terletak pada tiga hal: kepemimpinan kiai yang visioner, pengelolaan sumber daya secara integratif, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan eksternal, termasuk teknologi digital dan preferensi pasar.

Tentu, kopi bukan satu-satunya produk halal yang potensial. Selain kopi, banyak pesantren kini mulai mengembangkan hilirisasi produk halal lainnya seperti kosmetik herbal, makanan olahan tradisional, hingga busana syar’i, meskipun skalanya belum sebesar industri kopi. Ini menunjukkan bahwa hilirisasi bukan milik satu sektor saja, melainkan jalan strategis menuju kemandirian pesantren secara luas.

Namun demikian, masa depan pesantrenpreneur tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri. Pesantren perlu ekosistem yang kondusif. Pemerintah daerah dan pusat perlu menyediakan insentif, infrastruktur, dan kebijakan afirmatif untuk pengembangan industri halal berbasis komunitas pesantren. 

Lembaga keuangan syariah, akademisi, dan pelaku usaha harus masuk sebagai mitra strategis. Demikian pula dunia kampus, yang dapat menghadirkan peran sebagai inkubator, mentor, dan pendamping teknologi bisnis.

Lebih dari sekadar urusan ekonomi, pesantrenpreneur adalah bentuk nyata dari integrasi antara ilmu, iman, dan amal. Santri yang terlibat dalam hilirisasi produk halal bukan sekadar belajar bisnis, tapi juga menginternalisasi nilai-nilai kejujuran, keberkahan, dan kebermanfaatan.

Dengan langkah yang tepat, pesantrenpreneur akan menjadi pilar baru ekonomi umat dalam ekosistem industri halal global. Masa depan mereka terletak pada kemampuan beradaptasi, menjaga nilai spiritual, dan memanfaatkan peluang hilirisasi produk halal secara cerdas dan profesional.

***

*) Oleh : Heri Cahyo Bagus Setiawan, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya, dan Direktur Utama PT Riset Manajemen Indonesia.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.