https://surabaya.times.co.id/
Olahraga

Akhir Sebuah Era: King Jamie Vardy Tinggalkan Leicester City

Jumat, 25 April 2025 - 09:53
Akhir Sebuah Era: King Jamie Vardy Tinggalkan Leicester City Jamie Vardy dan Leicester City akan segera berpisah setelah 13 musim penuh cerita. (Foto: PremierLeague.com)

TIMES SURABAYA, JAKARTAJamie Vardy dan Leicester City akan segera berpisah. Setelah 13 musim penuh cerita, sang penyerang ikonik akhirnya mengumumkan bahwa dirinya akan meninggalkan klub pada akhir musim ini.

“Di hari terakhir itu nanti, saya pasti hancur. Tapi hal-hal baik memang akan berakhir pada waktunya,” ucap Vardy di laman resmi klub, Kamis (24/4/2025).

Sejak didatangkan dari Fleetwood Town pada 2012 dengan banderol hanya £1 juta, Vardy menjelma menjadi simbol kebangkitan Leicester.

Ia mencatat lebih dari 400 penampilan di semua kompetisi, mencetak 143 gol di Premier League, dan tentu saja, menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah gemilang The Foxes saat menjuarai liga pada musim 2015/16.

“Itu akan jadi hari yang emosional,” katanya lagi. “Saya bukan tipe orang yang mudah tersentuh. Tapi kalau kamu sudah begitu lama di satu tempat, dan tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal, kamu tidak akan pernah tahu bagaimana reaksi emosionalmu nanti.”

Vardy, kini 38 tahun, juga mengenang bagaimana para penggemar Leicester begitu mencintainya sejak hari pertama. “Mereka menerima saya seperti keluarga sendiri. Itulah mengapa klub ini akan selalu punya tempat besar di hati saya. Ini keluarga.”

“Para fans selalu setia, dalam suka maupun duka. Atmosfer di hari pertandingan luar biasa. Dan jangan lupakan mereka yang rela datang ke setiap laga tandang. Saya benar-benar menghargainya,” lanjut Vardy. “Di masa sekarang, segalanya tidak murah. Jadi ketika mereka tetap meluangkan waktu dan uang untuk mendukung klub yang mereka cintai, dan saya jadi bagian dari itu selama 13 musim… rasanya luar biasa.”

Legenda dari Jalanan Hingga Panggung Dunia

Vardy bukan hanya sekadar pencetak gol. Ia adalah sosok yang merangkum semangat perjuangan Leicester: keras kepala, cepat, nakal, dan tak pernah menyerah.

Musim paling mengesankannya tentu terjadi pada 2015/16 saat ia mencetak 24 gol dan memecahkan rekor mencetak gol dalam 11 pertandingan Premier League berturut-turut—melewati rekor milik Ruud van Nistelrooy.

Pada musim 2019/20, Vardy kembali menorehkan sejarah dengan menjadi pemain tertua yang memenangkan Golden Boot Premier League, saat usianya menginjak 33 tahun.

Selain gelar Premier League, ia juga mempersembahkan Piala FA pertama sepanjang sejarah klub pada musim 2020/21 dan Community Shield setahun berselang. Ia juga membawa Leicester melaju hingga perempat final Liga Champions 2016/17—pencapaian tertinggi mereka di kancah Eropa.

Tak hanya di klub, Vardy juga mencatatkan 26 caps bersama Timnas Inggris dengan torehan tujuh gol. Ia tampil di EURO 2016 dan Piala Dunia 2018, sebelum akhirnya pensiun dari level internasional.

Panggung Terakhir Sang Raja

Kini, pertanyaannya: apakah Vardy masih bisa menembus daftar 10 besar pencetak gol terbanyak sepanjang masa Premier League sebelum menggantung sepatu?

Entah bagaimana akhir kisahnya musim ini, satu hal pasti: Premier League tak akan pernah sama tanpa sosok Jamie Vardy. Ia bukan sekadar penyerang—ia adalah pahlawan rakyat yang datang dari kasta bawah, menembus batas mimpi, dan menjadi legenda. (*)

 

Pewarta : Antara
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.