TIMES SURABAYA, SURABAYA – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Rasiyo, memberikan apresiasi atas capaian Pemprov Jatim di sektor pendidikan, yang disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam Rapat Paripurna HUT ke-80 Provinsi Jawa Timur. Meski begitu, politisi senior ini mengingatkan bahwa tantangan pemerataan dan relevansi pendidikan masih besar.
Rasiyo, yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim, menilai bahwa mutu pendidikan di provinsi ini menunjukkan kemajuan signifikan, yang salah satunya terlihat dari tingginya jumlah siswa Jatim yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) secara nasional.
“Untuk mutunya, Jawa Timur prestasinya sangat bagus. Ukurannya bisa dilihat dari banyaknya anak-anak kita yang diterima di perguruan tinggi. Jumlahnya termasuk terbesar di seluruh provinsi se-Indonesia, dan itu menunjukkan mutu pendidikan kita,” ujar Rasiyo di Gedung DPRD Jatim, Minggu (12/10/2025).
Di sisi lain, dia juga menyoroti progres pemerataan pendidikan. Menurutnya, program wajib belajar 9 tahun sudah tuntas, dan kini Jatim sedang mengarah ke wajib belajar 12 tahun. "Angka partisipasi kasarnya sudah mencapai 68 persen,” ungkapnya.
Namun, Rasiyo menegaskan bahwa PR besar bagi Pemprov Jatim ke depan adalah memastikan seluruh anak di pelosok bisa menikmati pendidikan yang setara. Ia mendorong agar kebijakan di bidang pendidikan menengah dan vokasi terus diperkuat.
“Jawa Timur punya potensi luar biasa di bidang pendidikan. Tantangannya sekarang adalah memastikan seluruh anak di pelosok bisa menikmati pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman,” pungkasnya, menggarisbawahi perlunya kebijakan yang lebih inklusif dan terarah. (*)
Pewarta | : Zisti Shinta Maharani |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |