TIMES SURABAYA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Terpilih Khofifah Indar Parawansa menerima kedatangan tamu dari berbagai elemen pengusaha muda dari Lumajang di kediamannya.
Mereka yang datang diantaranya adalah petani milenial, pelaku usaha agrobisnis, inovator pupuk organik, pelaku perkebunan tebu, dan pengusaha produk durian serta pisang Cavendish. Mereka hadir untuk menyampaikan kebutuhan dan harapan mereka terkait pengembangan sektor agrobisnis di daerah Lumajang.
Diskusi produktif dilakukan terutama mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha, terutama yang berkaitan dengan akses pasar, kebutuhan pupuk serta potensi ekspor produk lokal.
Jamal, petani millenial yang memiliki usaha pertanian pisang candevish mengatakan bahwa pada awal Februari mendatang pihaknya mengadakan Rembuk Petani Milenial Lumajang dalam Rangka Menyambut Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara.
“Kita mencoba untuk mempersonafikasi supporting Kabupaten Lumajang yang memiliki banyak keunggulan, dan kami akan mencoba mengklasterkan Lumajang Sebagai Lumbung Pisang Nasional,” kata Jamal.
“Dan dalam kegiatan ini kami juga ingin menyerap aspirasi, ide, gagasan dan masukan dari seluruh komponen, baik petani, praktisi dan masyarakat umum dalam mendukung gagasan ibu tentang jatim sebagai Gerbang baru nusantara,” imbuhnya.
Tak hanya itu, di kesempatan ini, mereka juga menyampaikan inovasi pupuk organik terbarukan yang sudah menang inovasi nasional dan membantu pecegahan pencemaran limbah ternak. Mereka meminta adanya dukungan terkait perizinan dan juga izin edar untuk produk pupuk mereka.
Selain itu, di akhir mereka juga mengungkapkan pentingnya dukungan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai, serta akses pasar yang lebih luas untuk produk-produk unggulan mereka.
Menanggapi ini, Khofifah menyampaikan komitmen kuatnya untuk mendukung sektor agrobisnis di Lumajang. Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 ini juga menyebutkan pentingnya penyediaan akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk lokal melalui berbagai cara, termasuk misi dagang dan business meeting dengan calon mitra dari luar daerah.
Selain itu, ia juga menekankan perlunya peningkatan ketersediaan pupuk yang tepat guna untuk mendukung produktivitas sektor pertanian di Lumajang.
“Kita memiliki komitmen untuk memastikan bahwa produk-produk agrobisnis dari Lumajang memiliki peluang yang besar di pasar nasional maupun internasional. Oleh karena itu, kami akan mendukung misi dagang dan business meeting agar pengusaha di sini dapat menemukan pasar baru untuk pemasaran produk mereka,” ujar Khofifah.
Selain itu, pembahasan juga menyentuh topik terkait peningkatan sumber daya manusia di daerah tersebut.
Khofifah mengungkapkan bahwa diantara mereka juga ada yang menyiapkan pendirian sebuah sekolah SMA di Lumajang untuk kelompok menengah, guna mengurangi ketergantungan pelajar untuk melanjutkan pendidikan ke luar daerah.
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang terampil dan siap menghadapi tantangan dunia usaha di masa depan.
“Kami bersyukur dengan adanya pertemuan ini, diharapkan akan terjalin kemitraan yang lebih erat antara pemerintah dan pengusaha muda di Lumajang, serta tercipta berbagai peluang baru untuk pengembangan sektor agrobisnis dan pendidikan di daerah tersebut,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Khofifah Bahas Pengembangan Agrobisnis Hingga Pendidikan di Daerah
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Deasy Mayasari |