TIMES SURABAYA, SURABAYA – Tepat pada hari ini, Selasa Kamis, 12 Desember salah satu lembaga strategis di tubuh Nahdlatul Ulama (NU), yakni Lembaga Ta'lif wan-Nasyar Nahdlatul Ulama (LTN NU), merayakan hari lahirnya yang ke-40.
Lembaga yang berdiri pada 12 Desember 1984 ini memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam menyosialisasikan langkah-langkah strategis NU, khususnya pasca keputusan Muktamar ke-27 di Situbondo yang membawa NU kembali ke khittah.
Dalam perannya, LTN NU kerap diibaratkan sebagai "tulang punggung komunikasi" NU. Ketua LTN NU Jawa Timur, H. Helmy M. Noor, mengungkapkan bahwa LTN menjalankan fungsi yang mirip dengan marketing communication atau marcomm dalam dunia pemasaran.
“LTN NU bisa dianggap sebagai instrumen pemasaran ke-NU-an, sebagaimana dawuh Gus Kikin, Ketua PWNU Jatim. Kami berupaya memastikan pesan-pesan NU tersampaikan dengan baik kepada masyarakat umum dan warga Nahdliyyin secara khusus,” ujar Helmy.
Helmy juga menegaskan bahwa fungsi ini tidak hanya terkait penyampaian informasi, tetapi juga pembentukan citra (branding) NU sesuai dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
“Melalui pendekatan ini, masyarakat diharapkan memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang NU, baik sebagai jam’iyah maupun jama’ah,” imbuhnya.
Transformasi Menuju Era Digital
Seiring perkembangan teknologi informasi, LTN NU kini berkomitmen untuk menjadi peladen NU, banom, dan lembaga lainnya dalam memanfaatkan dakwah digital. Helmy menjelaskan, lembaganya sedang mempersiapkan berbagai program yang ramah terhadap generasi Z, yang dianggap sebagai penerus perjuangan NU di masa depan.
“Dalam dakwah digital ini, LTN tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai katalisator yang mampu menjembatani gerakan dan pemahaman terkait NU,” katanya.
Helmy menyoroti pentingnya pendekatan ini, terutama di tengah maraknya informasi parsial tentang NU yang beredar di masyarakat. Menurutnya, informasi yang tidak utuh seringkali memicu kesalahpahaman. Oleh karena itu, LTN NU bertekad untuk menjadi lumbung informasi yang dapat dipercaya.
“Era informasi menuntut kita untuk lebih responsif dan adaptif. InsyaAllah, LTN NU, khususnya di Jawa Timur, siap menjadi ujung tombak penyebaran informasi yang akurat dan komprehensif, sehingga dapat meminimalkan bahkan menghindari kesalahpahaman,” tegas Helmy.
Harapan di Usia Ke-40
Momentum Harlah ke-40 LTN NU ini menjadi pengingat akan pentingnya peran lembaga ini di masa depan. Helmy berharap, LTN NU dapat terus memproduksi dan menyiarkan karya-karya terbaik, baik dalam bentuk fisik maupun digital, demi mendukung dakwah dan perjuangan NU.
“Hari ini menjadi saksi perjalanan panjang LTN NU selama 40 tahun. Semoga ke depan, kami dapat terus menjadi ujung tombak NU dalam menyebarkan informasi yang mendidik dan mencerdaskan, untuk warga Nahdliyyin maupun masyarakat Indonesia secara umum,” ucapnya.
Di usia yang semakin matang, LTN NU membuktikan bahwa peran strategisnya tetap relevan dan krusial, terutama di tengah tantangan era digital. Dengan komitmen dan visi yang kuat, lembaga ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan zaman, sekaligus menjaga marwah NU sebagai penjaga tradisi dan penebar rahmat bagi semesta. (*)
Pewarta | : Syarifah Latowa |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |