TIMES SURABAYA, SURABAYA – Siswa SMP Khadijah Surabaya memamerkan sejumlah proyek inovatif dalam ajang Celebrating Creativities Chances of Changes (4C'S) On The Stage 2025, Rabu (19/11/2025).

Dalam sesi uji publik di hadapan panelis, setiap kelompok siswa menunjukkan fungsi prototipe peralatan maupun produk yang mereka buat. Total ada 20 kelompok, 14 diantaranya merupakan proyek berbasis teknologi. Sementara 3 proyek makanan dan 3 proyek obat-obatan.

Inovasi proyek yang berhasil mereka buat antara lain adalah Speed Bump, yakni berupa gear atau peralatan penghasil dan penyimpan energi listrik yang disuplai ke Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Kemudian, ada Powerbank Voltix yang merupakan solusi pengisian daya ponsel berbasis pemanfaatan panel surya.

Ada pula inovasi tempat sampah berbasis mikrokontroler ESP32 untuk pemilah sampah organik, sampah anorganik, sampah plastik, dan sampah logam. 

Kemudian, Smart Difuser, sebuah peralatan pendeteksi suhu, kelembaban, dan menyemprotkan wewangian secara bersamaan.

Selanjutnya, ada Smart Garden System berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efektivitas perawatan tanaman skala rumah tangga. Alat ini bisa memantau dan mengatur penyiraman tanaman. 

Dari produk obat-obatan dan makanan, siswa melakukan pemanfaatan biji nangka sebagai alternatif tepung untuk pembuatan kukis, berikutnya adalah Mangos Tea berupa sunscreen dengan ekstrak buah manggis dan green tea. Karya mereka begitu unik dan kreatif.

Sedangkan panelis yang terdiri dari tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, PENS, dan BPOM memberikan apresiasi sekaligus masukan penyempurnaan.

Kepala Sekolah SMP Khadijah Surabaya Umi Muntafi'ah mengatakan, ajang ini memang menjadi wadah bagi siswa sekaligus membentuk dimensi profil lulusan Khadijah Surabaya. Siswa secara khusus dibekali kemampuan kompetensi abad 21 dari visi 4C tersebut.

"4C'S On The Stage merupakan proses pembelajaran siswa berbasis proyek dan ini juga wujud aksi nyata kami sebagai pembelajaran mendalam," ungkapnya.

Pembelajaran mendalam tersebut, kata dia, juga memperhatikan mindful, playful, dan meaningful. Yaitu berkesadaran, menggembirakan, dan bermakna. 

Sementara, seluruh proyek yang sudah dihasilkan itu diharapkan bisa bermanfaat untuk solusi kehidupan sehari-hari.

"Tentunya, kita melibatkan ahli dari ITS, PENS, kemudian Dinas Lingkungan Hidup yang menguji bagaimana proyek mereka bisa dimanfaatkan," katanya.

SMA Khadijah Surabaya bahkan. menggandeng BPOM untuk menguji proyek berbasis obat-obatan dan makanan.

Muntafi'ah berharap para siswa memiliki pengalaman dan mengaplikasikan serta merefleksi setiap proyek yang telah dihasilkan.

Karena, ajang 4C'S On The Stage 2025 berbeda dengan tahun lalu. Dimana pada tahun ini proyek akan ditindaklanjuti berdasarkan masukan para panelis.

"Akan dilakukan penyempurnaan berdasarkan masukan panelis terhadap proyek yang sudah dihasilkan anak-anak, dan pembelajaran ini akan dikenang siswa sampai mereka lulus nanti," ujarnya.

Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ahmad Sahroni pada kesempatan yang sama turut mengapresiasi pelaksanaan 4C'S On The Stage yang telah memasuki tahun keempat penyelenggaraan.

"Saya mengikuti perkembangannya dari awal, kegiatan ini menurut saya sebagai upaya peningkatan kualitas literasi anak-anak, tidak hanya literasi, termasuk penelitian terkait lingkungan, kesehatan, dan teknologi," ungkap Sahroni.

Kolaborasi dengan lintas sektor sekaligus dinilai menguatkan profil pelaksanaan pelajar peneliti di Kota Surabaya.

"Kita berharap 2045 sebagai bonus demografi Indonesia, dimana Surabaya menjadi support untuk sumber daya manusia yang berkualitas, terutama anak-anak hebat SMP Khadijah Surabaya," katanya seraya mengapresiasi peran para guru dalam membimbing siswa dan berharap para siswa dapat menularkan ilmunya pada adik kelas. (*)