TIMES SURABAYA, SURABAYA – Polda Jatim menurunkan tim medis dan Tim Disaster Victim Investigation (DVI) di lokasi kejadian rubuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.
Upaya evakuasi dan penyelamatan korban menjadi prioritas utama pascarobohnya bangunan di lingkungan pondok tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan bahwa hingga malam pascakejadian, petugas kepolisian bersama tim gabungan masih berada di lokasi.
“Kita tetap fokus pada evakuasi. Evakuasi dan penyelamatan korban itu menjadi hal yang utama, karena kita harus mengutamakan sisi kemanusiaan,” ujar Kombes Jules di Mapolda Jatim, Selasa (30/9/2025) dini hari.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Tim DVI Polda Jatim sudah menyiapkan posko di lokasi kejadian.
"Kami juga sudah mendirikan posko bersama tim gabungan untuk mendukung jalannya evakuasi," ujar Kombes Abast.
Posko tersebut mulai beroperasi sejak tadi malam guna melakukan identifikasi korban apabila diperlukan.
“Tim DVI kita sudah membentuk posko di lokasi, dan nanti akan melakukan proses identifikasi, baik melalui pengumpulan data antemortem maupun postmortem,” jelasnya.
Terkait jumlah korban yang masih terjebak, Kabid Humas Polda Jatim mengakui pihaknya belum bisa memastikan secara detail.
Saat ini komunikasi intensif terus dilakukan dengan pihak pengelola pesantren untuk mengetahui jumlah pasti santri maupun pihak lain yang berada di dalam bangunan saat peristiwa terjadi.
“Kita belum bisa merinci secara jelas jumlah korban, tapi proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan,” pungkasnya.
Dalam proses evakuasi yang masih berlangsung hari ini, ditemukan 11 santri dan 7 santri yang masih tertimbun runtuhan bangunan. Sementara korban meninggal hari ini bertambah dua santri, jadi meninggal dunia 3 santri.
Korban pertama meninggal di hari pertama Alfian Ibrahim (13) asal Bangkalan, hari kedua meninggal di RSUD Sidoarjo atas nama Mochammad Mashudulhaq (14) asal Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis Surabaya, dan Muhammad Soleh (22) asal Tanjung Pandan, Bangka Belitung. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: DVI Polda Jatim Dirikan Posko Penanganan Korban Pondok Pesantren Al Khoziny
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |