TIMES SURABAYA, SURABAYA – Suara benturan tubuh dan bantingan matras terdengar. Keringat mengucur deras, tubuh-tubuh muda saling mengunci dan melepaskan diri dalam latihan penuh semangat.

Inilah denyut nadi pembinaan Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Timur, organisasi yang sejak lama dikenal sebagai salah satu lumbung pegulat terbaik di tanah air.

PGSI Jatim tidak hanya mengandalkan latihan fisik yang keras. Di balik rutinitas itu, tersimpan proses panjang pembentukan mental, kedisiplinan, dan karakter pantang menyerah yang menjadi fondasi para juara.

Sejarah panjang prestasi Jawa Timur di arena gulat menjadi bukti nyata kualitas pembinaannya. Dalam beberapa edisi Pekan Olahraga Nasional (PON), nama-nama pegulat asal Jatim hampir selalu mendominasi podium.

Tak sedikit pula dari mereka yang kemudian dipercaya memperkuat tim nasional dalam kejuaraan tingkat Asia hingga dunia.

Tradisi emas inilah yang membuat PGSI Jatim bertekad tak pernah berhenti mencetak generasi penerus.

Tri Indra Wahyudi, SH, Ketua Bidang Humas PGSI, menyampaikan bahwa olahraga Gulat juga cara hidup. Para atlet berlatih untuk tahan banting, tidak mudah menyerah, namun tetap rendah hati.

“Kami ingin melahirkan atlet yang tidak hanya tangguh di arena, tetapi juga menjadi teladan di luar matras,” tegas Tri Indra Wahyudi, Selasa (30/9/2025).

Lebih lanjut, Tri Indra Wahyudi, menegaskan komitmen PGSI Jatim untuk terus memperkuat fondasi pembinaan. 

Fokus utama diarahkan pada pengembangan atlet usia dini, penyelenggaraan kompetisi secara rutin, peningkatan sinergi antarpelaku olahraga, hingga mendorong transparansi organisasi.

Pembinaan Berjenjang dan Seleksi Ketat

Keberhasilan PGSI Jatim melahirkan juara bukanlah hasil instan. Semuanya berawal dari proses pembinaan berjenjang yang terstruktur, dimulai dari kejuaraan tingkat kabupaten/kota hingga seleksi provinsi.

Dari sana, bibit-bibit potensial dibina secara intensif untuk menghadapi level yang lebih tinggi. PGSI Jatim juga rutin menggelar kejuaraan daerah sebagai ajang seleksi sekaligus sarana pemantauan bakat baru.

Dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan KONI Jatim menjadi modal penting dalam menjaga keberlanjutan program ini.

Sedangkan bagi para atlet muda, membela Jawa Timur bukan sekadar kebanggaan, melainkan tantangan.

Mereka sadar, bahwa jalan menuju medali tidaklah mudah. Namun, semangat kebersamaan, arahan pelatih, serta dukungan penuh dari organisasi menjadi bahan bakar untuk terus berjuang.

Di balik setiap bantingan dan kuncian, tersimpan mimpi besar, untuk mengharumkan nama Jawa Timur dan Indonesia di kancah internasional.

PGSI Jatim pun berdiri sebagai rumah besar tempat mimpi-mimpi itu tumbuh, dirawat, dan diwujudkan.

Dengan semangat regenerasi yang tak pernah padam, organisasi ini optimistis mampu menjaga tradisi emas sekaligus membawa prestasi gulat Indonesia ke tingkat dunia.(*)