https://surabaya.times.co.id/
Berita

Jatim Panen Raya, DPRD Jatim Ingatkan Bahaya Alih Fungsi Lahan Pertanian

Selasa, 24 Juni 2025 - 11:29
Jatim Panen Raya, DPRD Jatim Ingatkan Bahaya Alih Fungsi Lahan Pertanian Anggota Komisi B DPRD Jatim Wiwin Sumambrah.(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Para petani di Jawa Timur tengah memasuki masa panen raya yang menggembirakan. Namun demikian, masih ada pekerjaan rumah yang harus menjadi perhatian pemerintah provinsi terhadap perlindungan lahan tanam produktif tersebut.

Legislator Komisi B DPRD Jatim Wiwin Sumambrah menyoroti ancaman serius terhadap keberlanjutan pertanian apabila terjadi alih fungsi lahan. 

Wiwin mengingatkan pentingnya perlindungan lahan produktif sebagai kunci utama untuk menjaga swasembada pangan nasional tetap lestari.

Dia juga mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional kembali. Namun dirinya menegaskan, bahwa keberhasilan sektor pertanian di Jawa Timur harus dibarengi dengan perlindungan serius terhadap lahan pertanian dari ancaman alih fungsi lahan.

“Perlindungan lahan pertanian harus menjadi perhatian khusus pemerintah agar tidak terjadi alih fungsi lahan. Ketegasan kebijakan dari pusat hingga daerah harus linier,” ujar Wiwin Sumrambah, Selasa (24/6/2025).

Lebih lanjut dia memaparkan, sektor pertanian di Jawa Timur menunjukkan progres menggembirakan pada awal tahun 2025. 

Data menunjukkan potensi produksi padi Jawa Timur pada periode Januari hingga Juli 2025 mencapai 8.784.027 ton gabah kering panen (GKP). 

Angka ini lanjutnya mengalami peningkatan sebesar 1.029.692 ton atau 13,28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 7.754.335 ton GKP.

Jika dihitung berdasarkan gabah kering giling (GKG) kata Wiwin, produksi padi Jatim meningkat dari 6.449.378 ton menjadi 7.305.785 ton, atau naik 856.407 ton GKG. 

Kenaikan ini juga berdampak pada peningkatan produksi beras, dari 3.724.001 ton di tahun 2024 menjadi 4.218.508 ton di 2025, atau meningkat 494.501 ton (13,28%).

“Capaian ini mempertegas bahwa sektor pertanian adalah fondasi ketahanan ekonomi nasional. Kontribusinya terhadap PDB Indonesia lebih dari 12% menjadikan pertanian bukan hanya penyedia pangan, tapi juga penopang stabilitas harga, pencipta lapangan kerja, dan penguat daya saing bangsa,” terang Wiwin.

Selain peningkatan hasil produksi, kenaikan ini juga ditopang oleh penambahan luas tanam. Luas panen padi Jawa Timur periode Januari–Juli 2025 tercatat 1.299.222 hektare, naik 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kinerja ini turut mendongkrak kontribusi sektor pertanian Jatim terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, yang mencapai 10,52% pada triwulan I 2025 secara tahunan (year-on-year).

Namun politisi dari Dapil Jombang - Mojokerto ini menegaskan, capaian ini tidak boleh hanya menjadi euforia sesaat. 

Dirinya mengingatkan pentingnya keberlanjutan sektor pertanian, termasuk di dalamnya regenerasi petani. Saat ini mayoritas petani masih didominasi oleh usia lanjut, yang dikhawatirkan akan menjadi tantangan di masa depan.

Ia mengimbau, pemerintah provinsi harus memikirkan langkah-langkah konkret untuk menarik generasi muda ke sektor pertanian, serta memperkuat perlindungan hukum terhadap lahan-lahan pertanian produktif. 

"Tanpa kebijakan yang tegas dan sinergis dari pusat hingga daerah, alih fungsi lahan bisa menjadi ancaman serius terhadap kemandirian pangan bangsa,” terang Wiwin .

Dengan kerja keras dan perlindungan yang tepat, Wiwin optimistis target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah, khususnya Pemprov Jawa Timur, akan tercapai. 

“Swasembada pangan tidak hanya menjamin ketahanan pangan, tapi juga menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat Jawa Timur,” ungkapnya. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.