TIMES SURABAYA, SURABAYA – DPP PDI Perjuangan menggelar Konferensi Daerah (Konferda) Jawa Timur dan Konferensi Cabang (Konfercab) di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (20/12/2025). Acara tersebut mengumpulkan seluruh pengurus partai.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan, agenda Konferda PDIP Jatim dan Konfercab merupakan putaran terakhir dari konsolidasi partai secara nasional.

"Setelah Jawa Timur, dilanjut Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan Sumatera Barat, sehingga seluruh konsolidasi partai diharapkan Desember sudah selesai," katanya.

Konferda dan Konfercab disebut sebagai momentum partai untuk melakukan inspeksi diri, konsolidasi, serta meneguhkan PDI Perjuangan sebagai partainya wong cilik yang selalu turun ke bawah.

"Bonding dengan rakyat, bonding dengan akar rumput untuk bisa memecahkan  persoalan-persoalan yang dihadapi hari ini," ucap Djarot.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta kader mawas diri dalam menyikapi keprihatinan terhadap bencana alam di Sumatera yang tengah menjadi isu nasional.

"Ibu Mega (Megawati, red) pesan supaya kita juga harus waspada hati-hati karena kita menghadapi siklon tropis terutama di Jawa bagian selatan, sehingga DPP partai membikin command center BPBD dan seluruh DPC dan DPD untuk waspada dini, mitigasi terhadap bencana yang kemungkinan akan muncul atas berita dari BMKG," jelasnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah saat agenda Konferda PDIP Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (20/12/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Kemudian, dalam agenda itu juga akan ada penyegaran kepengurusan partai di seluruh tingkatan DPC dan DPD di Jatim. Pengurus baru bakal dipilih berdasarkan tingkat loyalitas, semangat fighting spirit, dan kemauan untuk berjuang turun ke bawah.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada kesempatan yang sama mengatakan, bahwa Jatim sebagai tuan rumah agenda ini adalah provinsi bersejarah dalam peta Nusantara.

Mulai dari berdirinya Majapahit hingga tanah tempat kelahiran Bung Karno yang menjadi sumber ideologi PDI Perjuangan. Bahkan, Megawati secara de facto dinobatkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan menghadapi yang dikatakan Hasto sebagai'rezim otoriter' pada 1993 di Sukolilo Surabaya. Juga adanya kekuatan arus bawah yang ditandai dengan berdirinya Kantor PDI Perjuangan di Pandegiling Surabaya.

"Spirit juang itulah yang harus dimiliki oleh kader partai sehingga dengan Konfercab dan Konferda ini kami melakukan kritik dan otokritik bahwa fighting spirit tidak masuk zona nyaman, turun ke bawah, itu adalah jati diri dari PDI Perjuangan," ucapnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah dalam sambutannya pertama-tama menyampaikan ucapan doa dan duka untuk almarhum Kusnadi, mantan Ketua PDI Perjuangan Jatim yang baru saja wafat beberapa hari lalu. Selanjutnya, ia menegaskan, bahwa Konferda dan Konfercab bukanlah momentum perpisahan bagi kepengurusan lama yang segera digantikan oleh pengurus baru. 

Kemudian, Konferda dan Konfercab membahas isu-isu faktual serta berhubungan dengan hajat hidup orang banyak serta masa depan Jatim.

"Konferda dan Konfercab merupakan agenda mengkomunikasikan program pusat kepada anak ranting," ujarnya.(*)