TIMES SURABAYA, SURABAYA – Peningkatan intensitas bencana hidrometeorologi di Jawa Timur dalam sepekan terakhir membuat Pemprov Jatim memperketat monitoring.
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak pada Minggu (23/11/2025) malam, memantau perkembangan banjir dan dampak erupsi Semeru dari ruang Pusdalops BPBD Jatim, demi memastikan penanganan di lapangan berjalan cepat.
Gelombang banjir yang merendam Gresik, Pasuruan, Jombang, dan Surabaya menjadi perhatian utama. Dari ruang pusat kendali, Emil berkoordinasi melalui sambungan telepon dengan BPBD Gresik dan Surabaya untuk memastikan progres penanganan serta distribusi bantuan darurat.
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono saat meninjau data center Pusdalops-PB BPBD Jatim.(Dok.BPBD Jatim)
Selain banjir, Pemprov juga memantau situasi pascaerupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
BPBD Jatim menjadwalkan penambahan alat berat pada Senin pagi untuk mempercepat pembersihan material vulkanik. Selain itu, bersama relawan dan elemen lain, Tim BPBD Jatim juga tetap melakukan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, seperti, dapur umum, air bersih dan kesehatan.
Sebelumnya, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono juga meminta BPBD kabupaten/kota meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi.
"Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Saya minta BPBD se-Jatim, terus semangat meningkatkan kesiapsiagaannya," pesan Sekdaprov dengan didampingi Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |