https://surabaya.times.co.id/
Berita

Nelayan Banyuwangi Bersyukur, Hasil Laut Masih Berlimpah di Musim Peralihan

Jumat, 01 November 2024 - 18:48
Nelayan Banyuwangi Bersyukur, Hasil Laut Masih Berlimpah di Musim Peralihan Ikan lemuru ukuran tanggung hasil tangkapan nelayan Kampung Mandar, Banyuwangi. (Foto : Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, BANYUWANGI – Nelayan di Kabupaten Banyuwangi tidak bisa menyembunyikan rasa kegembiraannya dan tak lupa bersyukur. Pada musim peralihan kali ini hasil tangkapan perairan Bumi Blambangan masih melimpah.

Salah satu nelayan di wilayah Plengsengan, Kelurahan Kampung Mandar, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi, Farid Akbar, menyatakan bahwa meskipun cuaca yang tidak menentu tetapi patut disyukuri masih ada hasil tangkapan. 

“Alhamdulillah ikan lemuru sudah mulai banyak yang muncul. Tapi yang sering akhir-akhir ini lemuru tanggung yang harganya hanya Rp2 ribu per kilo nya,” kata Farid sapaan akrabnya, Jum’at (1/11/2024).

Sekali melayar, Farid bisa mendapatkan hasil tangkapan hingga dua ton. Menurutnya, cuaca sangat berperan penting terhadap hasil tangkapannya.

“Saat cuaca cerah dan arus relatif tenang, ikan-ikan lebih mudah ditangkap karena mereka cenderung berkumpul di perairan dangkal. Namun, jika cuaca buruk, kami harus berusaha lebih keras lagi dan tidak jarang sandar dengan hasil yang kurang memadai,” paparnya.

Hal senada juga diungkapkan Tolak Adi, yang juga nelayan setempat, menurutnya meskipun sudah memasuki musim peralihan cuaca saat ini masih stabil dan ombak relatif tenang.

“Biasaya, di musim peralihan, kami sering menghadapi cuaca buruk, namun kali ini cuaca cukup bersahabat,” ucapnya.

“Para nelayan di sini berangkat sejak pukul 20.00 WIB dan sandar besok paginya pukul 08.00 WIB, imbuhnya.

Sementara itu, Jupni, salah satu nelayan pencari gurita dan cumi mengatakan, kondisi laut hari ini meskipun berubah-ubah namun cenderung baik. Menurutnya, sejak awal September ombak mulai stabil.

“Saat ombak tenang, air laut menjadi lebih jernih dan mempermudah kami (nelayan) untuk menemukan gurita,” katanya.

Jupni mengaku biasanya mulai berangkat melaut setelah subuh dan kembali bersandar sepekan kemudian. Dalam sekali perjalanan ia dan empat rekannya mampu mendapatkan hasil tangkapan mencapai 3 kwintal.

Hasil tangkapan, masih Jupni, yang akhir-akhir ini meningkat, harga gurita di pasaran perlahan kembali stabil. Sebelumnya, harga gurita ukuran besar turun drastis hingga Rp40 ribu per kilogram, dan kini harganya berangsur membaik.

“Alhamdulillah sekarang untuk gurita besar sudah di harga Rp50 ribu per kilonya. Dan yang kecil ukuran 3 ons Rp20 ribu, 5 ons Rp35 ribu, dan ukuran 1 kilogram di harga Rp45 ribu,” jelasnya.

Dalam masa peralihan musim saat ini, Jupni dan nelayan lainnya memanfaatkan prediksi cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG).

“Dengan mengamati prediksi cuaca, kami (nelayan) bisa lebih bisa waspada terhadap cuaca yang sering tidak menentu dan bisa memutuskan untuk melaut atau ditunda dulu,” tutupnya.(*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.