TIMES SURABAYA, SURABAYA – Kontestasi pemilihan Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Timur periode 2026–2030 semakin mengemuka setelah Raja Siahaan resmi mendaftarkan diri di Kantor Asprov PSSI Jatim. Kehadiran Raja langsung menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Dedi Irwansa, yang menyampaikan dukungan terbuka.

Dedi menilai Raja Siahaan sebagai figur yang tepat untuk memimpin transformasi sepak bola Jawa Timur di tengah tuntutan era sepak bola modern. Menurutnya, federasi daerah harus mampu beradaptasi dengan dinamika industri olahraga yang bergerak cepat dan semakin profesional.

“Semua klub sedang berbenah menyongsong era sepak bola industri. Federasi juga harus ikut bertransformasi agar mampu menghadirkan iklim kompetisi yang fair dengan tata kelola yang baik. Itu ada di Raja Siahaan,” kata Dedi Irwansa kepada TIMES Indonesia, Senin (8/11/2025).

Politisi muda Partai Demokrat itu menegaskan bahwa relasi profesional dan kedekatannya dengan Raja membuatnya memahami kapasitas sahabatnya tersebut. 

"Raja Siahaan memiliki pandangan strategis, kemampuan manajemen, dan jejaring luas yang dibutuhkan untuk menggerakkan perubahan di tubuh Asprov PSSI Jatim," Paparnya.

Dedi menilai pemimpin PSSI Jatim idealnya berasal dari kalangan profesional yang memahami tata kelola modern. Dalam konteks itu, ia menyebut Raja Siahaan sebagai figur yang memenuhi kualifikasi.

“Dengan pengalaman di berbagai bidang usaha, profesional, dan mandiri, Raja Siahaan punya kemampuan untuk membawa PSSI Jatim menjadi organisasi yang lebih modern, transparan, dan inklusif,” jelas Dedi, yang juga Kepala Bappilu Demokrat Jatim ini.

Menurutnya, tantangan terbesar sepak bola Jawa Timur saat ini bukan hanya pada kompetisi, tetapi juga pada konsistensi pembinaan usia dini, struktur organisasi yang lebih tertata, serta peningkatan kualitas manajemen klub-klub lokal.

“Kepemimpinan yang akuntabel sangat dibutuhkan untuk memperkuat pembinaan usia dini serta menciptakan fondasi kokoh bagi generasi pesepakbola Jawa Timur di masa mendatang,” jelasnya.

Dedi berharap proses pemilihan pengurus Asprov PSSI Jatim berlangsung sehat, demokratis, dan melahirkan pemimpin terbaik sesuai kebutuhan era baru sepak bola.

“Semoga Allah SWT memudahkan langkah dalam memenangkan hati para pemilik suara dan mengantarkan PSSI Jatim menjadi role model pengembangan sepak bola industri, sekaligus tempat lahirnya talenta-talenta masa depan,” pungkas Dedi Irwansa.

Perlu diketahui, Raja Siahaan bukan sosok baru di dunia sepak bola. Raja aktif dalam ekosistem Liga 4 Jawa Timur dan dikenal sebagai Presiden PS Mojokerto Putra (PSMP). Keterlibatannya di PSMP menjadi salah satu bukti konsistensinya dalam membangun klub dan mendorong standar kompetisi yang lebih profesional.

Tidak hanya di sepak bola, Raja juga aktif memimpin berbagai organisasi olahraga dan bisnis. Dengan latar belakang sebagai pengusaha, ia saat ini menjabat sebagai Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Jawa Timur. Rekam jejaknya semakin kuat setelah dipercaya sebagai Ketua Pelaksana BK PON XII Aceh–Sumut untuk cabang olahraga sepak bola.

Di luar dunia olahraga, Raja juga dikenal sebagai motor perubahan Patriots Group, perusahaan yang sejak 2015 mengembangkan jaringan bisnis kolaboratif yang melibatkan lebih dari 500 afiliasi aktif lintas sektor. Kemampuan mengelola organisasi besar dan memimpin ekosistem bisnis menjadi salah satu nilai tambah yang diyakini dapat dibawa ke PSSI Jatim. (*)