TIMES SURABAYA, SURABAYA – Semakin dekat hari H coblosan, dukungan elemen masyarakat untuk Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa terus bertambah.
Selasa (19/11/2024), perempuan muda yang tergabung dalam Aliansi Melati Putih Se-Jawa Timur menyatakan kesolidannya siap untuk meningkatkan signifikansi kemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
Kompak berbaju dan berkerudung pink, para perempuan muda NU ini menyatakan komitmennya untuk memenangkan Khofifah.
Menanggapi dukungan ini, Khofifah menyampaikan terima kasihnya pada seluruh elemen ibu-ibu muda dari kalangan NU yang masuk menguatkan barisan pemenangan Khofifah-Emil.
“Pokoknya kita terus maksimalkan ikhtiar lahir dan batin. Saat ini sudah lima hari terakhir masa kampanye, kita bersyukur hari ini juga sebelumnya kami mendapatkan dukungan dari kiai dan gawagis dari banyak daerah di Jatim,” ujar Khofifah.
Lebih lanjut dalam forum ini, Khofifah menjabarkan capaiannya dalam memimpin Jatim di periode pertama salah satunya adalah dalam hal penurunan kemiskinan. Di tahun 2020 angka kemiskinan ekstrem Jatim ada di angka 4,4 persen. Dan per Maret 2024, angka kemiskinan ekstrem Jatim turun drastis menjadi 0,66 persen.
“Acuan kita adalah data BPS. Karena lembaga resmi yang memotret kita adalah BPS,” tegas Khofifah.
Tidak hanya itu Khofifah juga menjabarkan semangat baru pembangunan Jatim ke depan sebagai gerbang baru nusantara.
Posisi Jatim saat ini adalah pusat perdagangan, pusat logistik nasional. Hal ini didukung dengan 70 persen trayek tol laut adalah dari Jawa Timur. Selain itu Jatim menopang kebutuhan bahan pangan di 18 provinsi di Indonesia Timur.
“Mulai tahun depan Presiden Prabowo akan mulai memboyong ASN ke IKN. Maka kebutuhan logistik di sana tentu akan meningkat. Nah di sini, kita bisa ambil peran apa?” tegas Khofifah.
Produk-produk usaha dari Aliansi Melati Putih yang digawangi para perempuan muda NU sangat dimungkinkan untuk masuk ke pasar Indonesia Timur dengan lebih masif. Khususnya untuk melayani kebutuhan di IKN. Termasuk bahan pangan.
“Misalnya ada yang peternakan ayam. Di Indonesia Timur daging ayam lebih mewah daripada daging sapi. Ini sangat potensial. Begitu juga dengan telur ayam. Dan pangsa pasar di sana sangat spesifik, sukanya yang bentuk dan warna tertentu,” tegasnya.
“Itulah mengapa posisi dan potensi strategis Jatim ini harus kita maksimalkan bersama sehingga Jatim menjadi gerbang baru nusantara,” pungkas Khofifah.
Akhirnya Khofifah mengajak semua tim penggerak aliansi melati putih menggerakkan masyarakat pada tanggal 27 November ke TPS menggunakan hak pilihnya untuk coblos nomor 2. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |