https://surabaya.times.co.id/
Berita

Naskah Lontar Sritanjung Asal Banyuwangi Ditetapkan Sebagai Ikon Budaya Nasional

Jumat, 20 September 2024 - 16:46
Naskah Lontar Sritanjung Asal Banyuwangi Ditetapkan Sebagai Ikon Budaya Nasional Beberapa Maestro Banyuwangi saat menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 (Foto: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, BANYUWANGIPemkab Banyuwangi mengapresiasi naskah Lontar Sritanjung, salah satu warisan sastra legendaris dari Banyuwangi, resmi ditetapkan sebagai Ikon Budaya Nasional oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penetapan ini memperkuat posisi Lontar Sritanjung sebagai bagian penting dari peradaban dan ingatan kolektif bangsa.

Lontar Sritanjung berisi naskah yang berkisah soal Sritanjung, tokoh legenda di Banyuwangi. Karya sastra itu tersusun dalam larik puisi. Naskah Lontar Sritanjung pernah populer dalam ritual pelantunan tembang.

Puisi lirik yang terdapat dalam naskah tersebut merupakan bagian dari sejarah cerita lisan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi di bawahnya oleh masyarakat Banyuwangi.

Para peneliti naskah kuno menganggap, naskah Lontar Sritanjung mengandung representasi antar budaya, misalnya Jawa dan Bali. Termasuk juga dengan budaya-budaya lain di Indonesia.

Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas RI Agus Suyoto menjelaskan, usai ditetapkan naskah Lontar Sritanjung perlu lebih diaktualisasikan. Hal ini agar naskah tersebut melekat dalam ingatan masyarakat.

Beberapa-Maestro-Banyuwangi-b.jpg

"Jadi jika orang mendengar nama Banyuwangi mereka akan teringat dengan cerita-ceritanya," kata Agus, Jumat (20/09/2024).

Perpusnas, kata dia, gencar mencatatkan dan mengamankan manuskrip kuno untuk mempertegas identitas keindonesiaan. Dokumentasi naskah di masa silam menjadi catatan-catatan penting.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan terima kasih karena naskah kuno asal Banyuwangi masuk dalam Ikon. Ipuk mengatakan selama ini Banyuwangi terus berupaya melestarikan kekayaan seni dan budaya termasuk manuskrip kuno yang menjadi kekayaan literasi Banyuwangi. 

"Selain Lontar Sritanjung, di Banyuwangi terdapat sejumlah manuskrip kuno lainnya seperti Lontar Yusup, Babad Tawangalun, serta sejumlah kitab yang memiliki parateks bernilai sejarah dan mengandung pengetahuan," ucap Ipuk.

"Kami juga rutin menggelar Festival Kitab Kuning yang mengangkat khazanah dan merestorasi keilmuan para ulama Banyuwangi. Cerita maupun sejarah Banyuwangi yang terkandung dalam naskah kuno juga diangkat dalam berbagai festival sebagai upaya untuk melestarikannya terutama pada generasi muda," tambah Ipuk.

Ipuk berharap dengan masuknya Lontar Sritanjung di Ikon, akan banyak menghadirkan para peneliti dan penggiat kajian manuskrip datang ke Banyuwangi. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.