TIMES SURABAYA, SURABAYA – BNNP Jawa Timur tetap konsisten dalam mengupayakan edukasi tentang bahaya narkoba. Melalui kegiatan sosialisasi bertajuk Kampung Sangar (Sadar Ngelawan Narkoba), baru saja diselenggarakan di Kelurahan Kapas Madya Baru.
Sosialisasi tanpa putus terus dilakukan, mengingat banyaknya penangkapan narkoba. Perlindungan terhadap narkoba dapat dimulai dari membentengi internal keluarga, khususnya anak-anak. Membentengi keluarga dari bahaya narkoba sangat penting.
“Kegiatan tersebut adalah bentuk komitmen warga untuk berpartisipasi dalam pemberantasan narkoba,” ujar Humas BNNP Irawan S. Kim saat ditemui TIMES Indonesia, Rabu (18/9/2024).
Masyarakat memiliki partisipasi penting dalam memberantas narkoba. Jika masyarakat tahu ada tetangga sebagai pengguna narkoba tetapi tidak melaporkan maka juga bisa dijerat hukum.
“Padahal kalau lapor ke sini itu direhab bukan ditangkap, dan rehab itu sendiri gratis. Kalau di lembaga rehabilitasi swasta itu baru dikenai biaya,” ungkapnya.
Kolaborasi dengan beberapa pemerintah terkait juga dilakukan BNNP Jatim. Salah satunya Kementrian Agama yang mewajibkan tes urine. Sebelum menikah wajib tes urine.
“Selain bekerjasama dengan Polrestabes, sosialisasi di daerah-daerah, BNNP Jawa Timur juga terus berkoordinasi dengan Kementrian Agama dalam menjalankan program wajib tes urine bagi pasangan yang hendak menikah,” ujar Irawan
Kegiatan sosialisasi anti narkoba sangat bermanfaat bagi warga sekitar. Meskipun sudah dilakukan berulang kali, dan ini menjadi pengingat masyarakat tentang bahaya narkoba. (*)
Pewarta | : Hamida Soetadji |
Editor | : Deasy Mayasari |