TIMES SURABAYA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada buruh pabrik rokok lintas wilayah tahun 2025.
Penyerahan secara simbolis diberikan kepada 2.592 karyawan pabrik rokok tersebut berlangsung di Pabrik HM Sampoerna Rungkut II, Jalan Kalirungkut, Surabaya, Jumat (4/7/2025). Tentu saja, para penerima tampak tersenyum bahagia.
Penyerahan bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah provinsi dalam menyejahterakan pekerja industri tembakau yang merupakan penggerak ekonomi daerah di Jatim.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur total menyerahkan BLT DBHCHT kepada 182 perusahaan rokok di 31 kabupaten kota dengan total 15 ribu orang penerima dan jumlah bantuan senilai keseluruhan Rp19.888.500.000. Masing-masing orang mendapatkan Rp1.325.900.
Senyum bahagia buruh pabrik rokok penerima BLT DBHCHT Pemprov Jatim 2025, Jumat (4/7/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Gubernur Jatim Khofifah menuturkan, BLT DBHCHT Pemprov Jatim merupakan hasil negosiasi antara pihak pemerintah provinsi dengan Kementerian Keuangan RI atau Kemenkeu.
"Karena selama ini DBHCHT selalu cukup banyak yang harus kita kembalikan, sekitar Rp160 miliar selama ini," ujar Khofifah.
Dari hasil negosiasi itu, Gubernur Khofifah meminta agar para karyawan yang terlibat langsung dalam industri tembakau menerima BLT DBHCHT dan akhirnya permohonan tersebut disetujui oleh Kemenkeu, meskipun melewati proses yang cukup panjang.
"Secara bertahap kita dapat persetujuan dari Kementerian Keuangan, akhirnya sebagian bisa diterimakan sebagai BLT kepada para karyawan buruh pabrik rokok," jelas Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Restu Novi Widiani dalam laporan menjelaskan, penyaluran ini merupakan campur tangan bersama mitra kerja Komisi E DPRD Jatim. Penyerahan pada akhir Juni dan awal Juli tepat menjelang tahun ajaran baru. Jumlah penerima pun bertambah daripada tahun lalu yang sebesar 13.469 orang dan total Rp13.888.499.952. Di mana pada tahun 2024, masing-masing orang menerima Rp1.031.145,59.
"Bantuan ini untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh pabrik rokok lintas wilayah dan keluarganya sebagaimana salah satu program Nawa Bhakti Satya Jawa Timur Sejahtera atau Jawara," kata Restu.
Kepala Hubungan Regional dan Keberlanjutan HM Sampoerna, Arief Triastika, pada kesempatan yang sama menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemprov Jatim.
"Apresiasi ini meliputi kebijakan dan dukungan yang terus diberikan oleh Pemprov Jatim dalam menjaga keberlanjutan sektor industri hasil tembakau," kata Arief.
Penyaluran BLT DBHCHT kepada lebih dari 3.700 pekerja di Jatim bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan buruh, tetapi juga menjadi sumber motivasi bagi industri tembakau untuk terus berkontribusi bagi perusahaan.
"Di Jatim, Sampoerna mengoperasikan enak fasilitas produksi dan bermitra dengan 21 mitra produksi sigaret. Mayoritas tenaga kami berasal dari sektor SKT dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja langsung," ungkapnya.
Kehadiran pabrik SKT juga berdampak positif kepada warga sekitar. Berdasarkan hasil riset Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2022, menyimpulkan bahwa keberadaan pabrik SKT memberikan dampak ekonomi berganda hingga 3,8 kali lipat.
"Dari setiap Rp1.000 yang berasal dari pabrik SKT, akan menciptakan perputaran ekonomi sebesar Rp3.800," jelas Arief Triastika.
Gubernur Khofifah berfoto bersama para karyawan pabrik rokok HM Sampoerna II, Jumat (4/7/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Setiap aktivitas produksi pabrik SKT dapat mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi baru. Mulai dari rumah kos, warung makan, layanan transportasi hingga tumbuhnya pengusaha UMKM.
"Kami percaya bahwa sinergi yang telah terjalin dengan harmonis selama ini Jatim, menjadi kunci untuk penciptaan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan. Komitmen yang telah ditunjukkan oleh Ibu Gubernur beserta jajaran menjadi bukti nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berdaya saing tinggi," ungkapnya.
Sulasih, karyawan HM Sampoerna II yang telah bekerja selama 31 tahun mengaku sangat terbantu dengan adanya BLT DBHCHT tahunan yang diberikan oleh Pemprov Jatim. Walaupun mereka sudah mendapat upah kerja yang diberikan setiap seminggu sekali.
"Setiap tahun kita selalu dapat. Ini sudah terima dua kali dari Ibu Khofifah," katanya.
Warga Krian Sidoarjo yang bekerja PT HM Sampoerna II itu berharap nilainya akan terus bertambah setiap tahun.
Turut hadir dalam penyerahan BLT DBHCHT, Kepala OPD Pemprov Jatim, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jatim Ahmad Fauzi dan Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah selaku bank milik pemerintah provinsi penyalur BLT DBHCHT.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |