https://surabaya.times.co.id/
Berita

Media dan Kebencanaan, Pemred TIMES Indonesia: Edukasi Tanpa Menakut-nakuti

Kamis, 28 Agustus 2025 - 19:21
Media dan Kebencanaan, Pemred TIMES Indonesia: Edukasi Tanpa Menakut-nakuti Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia, Yatimul Ainun saat menjadi narasumber dalam live 1 Dekade di TV9. (Foto: Tangkapan layar youtube)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Indonesia merupakan negara yang juga disebut sebagai negara cincin api, berbagai bencana sering dan banyak terjadi di Indonesia seperti gunung meletus dan gempa bumi. 

Di balik segala bentuk bencana alam yang terjadi di Indonesia, tentunya tak mudah bagi masyarakat mengetahui informasi terkait bencana-bencana yang terjadi. Perlu adanya informasi yang valid agar masyarakat mengetahui dan update terkait hal-hal yang terjadi. Salah satunya menggunakan peran jurnalistik dan media informasi sebagai sumber pengetahuan mereka. 

"Kebencanaan, menghitung resiko, tahu tentang alam itu menjadi kewajiban bagi warga negara untuk mendapatkan informasi yang memadai bahkan mereka juga harus terlibat di dalam proses-proses penyiapan jika ada bencana," ungkap Dr. Suko Widodo, pakar komunikasi UNAIR dalam live spesial satu dekade TIMES Indonesia, Kamis (28/08/2025)

Terlebih ia juga mengungkapkan bahwa banyak anak muda yang tidak terlalu paham soal kebencanaan. Dr. Suko mengharapkan semua media dapat menyebarluaskan informasi terkait kebencanaan dan mitigasi bencana. 

"Namun harus dengan memilah diksi yang digunakan, kemudian tata bahasa, simbol-simbol yang ditampilkan seperti foto yang digunakan sebagai dokumentasi tragedi, tentunya perlu adanya pengeditan dan meminimalisir hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan, contohnya seperti penampakan darah pada foto yang perlu disensor dan tidak ditampilkan secara kasat mata," jelasnya. 

“Jangan buat berita itu justru menakutkan, tapi bisa membuat warning agar orang berhati-hati agar bisa melakukan penghindaran, dan tentu saja berpartisipasi untuk membantu yang lain,” sambung Suko. 

Senada, Yatimul Ainun, Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia juga mengharapkan hal yang sama. Menurutnya, berita soal kebencanaan tidak hanya sekadar ditulis waktu kejadian, melainkan juga sebelumnya. 

"Minimal satu hari satu berita soal kebencanaan, karena publik harus terus belajar dan diberi pemahaman kebencanaan, tidak hanya pada saat bencana ada, lalu ada banyak berita,” ujarnya. 

Jika membicarakan terkait bencana alam, lanjutnya, tentu terbesit hal-hal yang negatif dan menakutkan, terlebih dapat mengancam nyawa masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan peran pers dengan informasi positif yang tidak menakut-nakuti masyarakat, agar teredukasi, bukan malah ketakutan sendiri.

“Berpikir positif, mesti akan melahirkan tindakan positif,” katanya. (*)

 

Penulis: Devi Ismayanti (MG)

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.