TIMES SURABAYA, SURABAYA – Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengembangkan daya imajinasi anak-anak, salah satunya melalui seni menggambar. Cara ini dapat membangun imajinasi dengan mengungkapkan rasa melalui gambar. My Art Studio, kelas menggambar yang berlokasi di kawasan CitraLand Surabaya, mengajari anak-anak tentang gambar apa saja seperti tema pohon.
Nah, yang dipelajari tidak hanya soal menggambar saja. Tetapi lebih dulu diajarkan pengetahuan tentang pohon, saat mengambar nantinya akan lebih detail menuangkan isi dari pohon tadi.
“Kita cerita dulu bentuknya pohon itu seperti apa, ada akarnya, ada batangnya dan hidupnya di mana, sehinggga mereka bisa berimaginasi lebih luas lagi,” kata Novie, selaku Principal My Art Studio, Sabtu (13/12/2025).

Sebelum menggambar, Novie mengungkapkan, mereka diberi pengetahuan lebih dahulu sehingga bisa berimajinasi lebih luas, seperti menggambar pohon tadi. Yang tidak hanya pohon saja yang digambar, melainkan juga hutan dan seisinya.
“Jadi, kalau mereka menggambar lebih beragam. Jika sudah tahu pohon dan seisinya, apa saja sih di sekitar pohon itu,” tuturnya.
Novie mengatakan, bahwa dunia gambar sebetulnya disukai anak-anak, corat-coret di atas buku gambar bahkan seringkali di tembok.
Menggambar, menurut Novie dapat menceritakan apa yang selama ini dialami si anak. Bahkan dengan menggambar dapat mengasah otak kanan dan kiri.

Kelas menggambar di My Art Studio sendiri terbagi beberapa kelas dan usia. Mulai dari usia 4 – 7 tahun, 8 – 12 tahun, dan 10 – 15 tahun. Setiap jenjang usia mempunyai kelas menggambar berbeda.
“Setiap kelas disesuaikan dengan usia, karena daya imajinasi tentunya berbeda. Begitu juga dengan pengembangan daya kreativitas masing-masing anak berbeda sesuai dengan usia,” ujarnya.
Dari menggambar, banyak sekali yang dipelajari oleh anak-anak. Mulai dari kepekaan sosial, membangun intelegensi, pengetahuan, seni, emosional, psikologi, dan kreativitas. Sedangkan karya murid My Art Studio rencananya akan dipamerkan, diosamping itu lomba menggambar juga akan diadakan. (*)
| Pewarta | : Lely Yuana |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |