https://surabaya.times.co.id/
Berita

Hotbottles Sulap Sampah Plastik Menjadi Kerajinan dengan Nilai Jual

Rabu, 08 Maret 2023 - 17:53
Hotbottles Sulap Sampah Plastik Menjadi Kerajinan dengan  Nilai Jual Mas Taufiq bersama dengan salah satu miniatur motornya

TIMES SURABAYA, MALANG – Sampah plastik memang sangat meresahkan bagi sebagian besar masyarakat, namun hal tersebut tidak berlaku bagi M Taufiq Shaleh Saguanto warga Kota Malang ini.

Ia berhasil menyulap sampah-sampah tersebut menjadi beraneka ragam kerajinan yang memiliki nilai jual. Hotbottles yang berlokasi di Jalan Alam Dieng Residence. Ini mulanya berangkat dari sebuah gerakan yang dimulai secara resmi pada 18 Januari 2016 sebagai sebuah jawaban untuk mematahkan stigma masyarakat bahwa dalam memulai usaha harus memiliki modal yang banyak. 

Baginya untuk memulai usaha dapat dimulai dengan tanpa mengeluarkan uang dan bermodalkan inovasi, terbukti dari kerajinan-kerajinan yang telah ia buat dari berbagai macam jenis sampah plastik dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Hotbottles-b.jpgPatung Gundam hasil kerajinan hotbottles yang berada di samping kediaman Mas Taufiq

Berbagai macam kerajinan mulai dari lukisan hingga beraneka ragam miniatur dapat terlihat di kediamannya. Produk-produk kerajinan yang bermula dari sampah ini biasa disebut dengan produk upcycle.

"Kita berinovasi dengan raw material yang gratis, akhirnya produk yang dibuat ini juga istimewa karena produk yang terbuat dari raw material yang sifatnya sampah itu namanya produk upcycle. Sayangnya, di negara kita itu masih hal yang baru", ujar Taufiq Saleh Saguanto ketika Times Indonesia berkunjung ke kediamannya yang sekaligus menjadi museum edukasi mengenai upcycle.

Taufiq sendiri memperkenalkan kepada masyarakat bahwa sampah plastik dapat diolah menjadi produk baru yang dapat dijual cukup dengan menggunakan alat yang sederhana seperti, gunting, gergaji, lem tembak, dan sebagainya. Ia memiliki mimpi yang besar pula bahwa produk upcycle dapat menjadi salah satu subsektor dalam ekonomi kreatif di Kota Malang ini.  

“Jadi mereka yang umpamanya (yang memiliki kerajinan) dari sampah kresek menjadi tas itu mestinya sudah mulai didukung, dan harus dibayar mahal karena mereka tidak menggunakan bahan raw material yang dari non-sampah”, tambah Taufiq.

Melalui hotbottles, saat ini Taufiq tidak lagi berusaha untuk memperdagangkan produknya melainkan berfokus pada pelatihan kepada masyarakat mengenai pentingnya gerakan upcycle ini. Baginya  banyak dari sampah yang ada berasal dari sampah plastik sekali pakai dan ia berusaha untuk merubah mindset orang-orang bahwa apa yang telah menjadi sampah dapat diubah kembali menjadi produk baru

Hotbottles-c.jpgSalah satu miniatur motor milik hotbottles yang terbuat dari sampah botol plastik

Selain itu, ia juga memiliki mimpi bahwa lembaga pendidikan dasar juga mulai gencar untuk mengajarkan bagaimana kerajinan tangan juga dapat dibuat dengan bahan sampah yang ada di sekitar, sehingga dapat memunculkan kesadaran kepada anak-anak sekarang mengenai gerakan upcycle dan melahirkan pahlawan upcycle di sekitar kita.

Kembali lagi Taufiq berharap agar masyarakat tidak serta merta membuang sampah sembarangan, selain itu Taufiq juga berharap semakin banyak orang menyadari bahwa produk upcycle ini merupakan salah satu kearifan lokal yang ada dan ia juga berharap agar pemerintah mendukung hal tersebut sebagai salah satu ekosistem dalam ekonomi kreatif di Indonesia.(*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.