TIMES SURABAYA, MALANG – Viralnya kejadian fetish mukena di Malang yang telah menelan korban hingga sekitar 10 model, membuat geger jagad dunia maya.
Sebelumnya, para model yang menjadi korban fetish mukena tersebut satu persatu mulai angkat bicara hingga berniat untuk melaporkan ke pihak kepolisian. Dari beberapa korban tersebut pun mengaku bahwa pemilik akun instagram @griya_mukena_malang bernama Riya.
Namun saat melakukan beberapa kali sesi foto seperti yang dialami salah satu korban, yakni AZ (22), ia menduga bahwa D yang mengaku sebagai adik Riya dan juga sebagai fotografer model tersebut adalah pelaku fetish mukena.
Tak butuh waktu lama, salah satu akun instagram @dimasalvian20 mengupload dua postingan di mana, postingan tersebut adalah klarifikasi darinya.
Pada postingan gambar pertama, pelaku yang ternyata bernama Dimas Alvian tersebut menyebutkan bahwa akun @griya_muka_malang telah di report, bukannya ia hapus. Lalu, akun asli dari pelaku, yakni @alvian_dimass telah di hack dan ia pun tak bisa melakukan klarifikasi di akun aslinya tersebut.
Postingan klarifikasi akun pelaku dan akun jualan yang telah di hack. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Dari situ pun, ia membuat akun baru untuk melakukan klarifikasi dan akun tersebut pun juga tidak terkunci hingga semua netizen bisa komen sebebas mungkin. Dalam video klarifikasi, Dimas memohon maaf sebesar-besarnya dengan apa yang telah ia perbuat kepada model-model yang pernah ia foto.
"Saya gak bermaksud peristiwa ini terjadi. Saya mengaku bersalah telah menyebarkan dan tidak meminta izin kepada model yang bersangkutan," ujarnya melalui postingan instagram di akun @dimasalvian20.
Ia pun menyebutkan bahwa foto-foto yang telah dihasilkan dari beberapa model tersebut hanyalah untuk konsumsi pribadinya dan ia pun berniat akan menghapus semua foto di laptopnya.
"Saya mau klarifikasi foto tersebut adalah konsumsi saya pribadi dan gak dijual di mana pun. Minta maaf, terimakasih. Saya akan menghapus semua foto di laptop saya," tandasnya di akhir video.
Namun sayangnya, video klarifikasi tersebut pun tak bertahan lama dan sudah dihapus oleh pemilik akun. Dari pantauan terakhir, tersisa hanya satu postingan gambar yang bertuliskan bahwa akun asli pelaku dan akun instagram untuk menjual mukena telah di hack.
Sebagai informasi, viralnya kejadian fetish mukena tersebut berawal dari thread yang dibuat oleh salah satu korban dengan nama akun twitter @jeehantz.
Setelah viral, akhirnya beberapa korban lain pun bermunculan untuk angkat suara atas apa yang terjadi kepadanya. Akhirnya, sekitar 10 korban fetish mukena di Malang tersebut membuat grup WhatsApp untuk mengumpulkan seluruh bukti guna melakukan pelaporan ke pihak kepolisian. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Ronny Wicaksono |