TIMES SURABAYA, PROBOLINGGO – Puluhan ribu Syubban Lovers Nusantara dari berbagai daerah penuhi lapangan Pondok Pesantren Nurul Qodim, Desa Kalikajar Kulon, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, Sabtu (28/10/2023).

Mereka berdzikir dan melantunkan salawat bersama dalam rangka milad Majelis Salawat Syubbanul Muslimin ke-18 dengan tema "Setia Tiada Akhir".

Malam puncak peringatan milad ke-18 Majelis Ta'lim dan Salawat Syubbanul Muslimin menjadi luar biasa karena Gus Miftah Maulana Habiburrahman hadir dan memberikan siraman rohani kepada ribuan jemaah di lapangan simpang empat Ponpes Nurul Qodim.

Selain Gus Miftah, turut hadir jajaran Polda Jatim, Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Probolinggo, serta Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Gus dr Haris.

Milad bertema "Setia Tiada Akhir" ini, dimulai dengan sambutan Khodimul Majelis Syubbanul Muslimin, KH Hafidzul Hakiem Noer. Selanjutnya, dilanjutkan dengan dzikir dan selawat bersama ribuan muhibbin (Syubban Lovers Nusantara) yang hadir dari berbagai daerah.

Saat dikonfirmasi, KH Hafidzul Hakiem Noer, yang akrab dipanggil Gus Hafid, menyampaikan, puncak acara milad Syubanul Muslimin ke-18 ini mengajak semua untuk berselawat dan berdoa bersama sebagai ungkapan rasa syukur.

Dalam perayaan milad ke-18 Majelis Selawat Syubbanul Muslimin ini, terdapat harapan agar seluruh umat senantiasa memperkuat selawat sebagai wujud cinta kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, serta mendoakan kemaslahatan umat.

"Alhamdulillah, peringatan Millad Syubbanul Muslimin yang ke-18 ini berlangsung meriah dan lancar. Semoga acara ini dapat menambah dan memperkuat cinta kita kepada junjungan Nabi Muhammad SAW dengan senantiasa melantunkan salawat," ujar Gus Hafid.

Diketahui, Majelis Selawat Syubbanul Muslimin didirikan tahun 2005 dengan tujuan merangkul para pemuda sekitar Pondok Pesantren Nurul Qodim untuk cinta salawat.

Sesuai dengan namanya, Syubbanul Muslimin yang berarti pemuda Islam, menjadikan wadah bagi para pemuda untuk lebih mencintai Rasulullah dengan cara melantunkan selawat.

Majelis Selawat Syubbanul Muslimin dipimpin KH. Hafidzul Hakiem Noer, putra dari pasangan Alm. KH. Nuruddin dan Nyai Hj. Umi Salamah.

Hingga saat ini, Majelis Selawat Syubbanul Muslimin tetap konsisten dalam melantunkan selawat, dan memiliki puluhan ribu penggemar salawat tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. (*)