TIMES SURABAYA, JAKARTA – Amerika Serikat menerapkan eksekusi mati dengan metode penyuntikan gas nitrogen dan pentobarbital yang menyakitkan. Kebijakan itu diterapkan Rabu (19/3/2025) kemarin di negara bagian Louisiane dan Arizona.
Di negara bagian Louisiana, eksekusi mati dengan gas nitrogen diterapkan kepada napi Jessie Hoffman. Pada hari yang sama negara bagian Arizona juga mengeksekusi mati napi Aaron Gunches dengan suntikan pentobarbital.
Narapidana Jessie Hoffman dieksekusi mati karena kasus pemerkosaan disertai pembunuhan brutal terhadap korban Molly Elliott, 28 tahun pada tahun 1996, atau 29 tahun yang lalu. Molly Elliott diculiknya dari New Orleans saat pulang kerja pada waktu itu.
Hoffman sempat protes, bahwa ia tidak seharusnya dieksekusi dengan gas nitrogen, karena menurutnya itu melanggar kebebasan beragama. Tetapi Mahkamah Agung menetapkan putusan bahwa ia memenuhi syarat untuk dihukum dengan gas nitrogen.
Suami Molly Elliott pun mendukung eksekusi itu. Meski ia menyatakan hal itu tidak akan memberikan penyelesaian.
Hoffman menolak makan terakhir dan tidak mengucapkan sepatah kata pun sebelum gas nitrogen mulai disuntikkan ke dalam tubuhnya sekitar pukul 6:21 malam.
Menurut saksi eksekusi yang berbicara dalam konferensi pers, gas itu mengalir selama sekitar 19 menit, lima menit setelahnya pejabat negara mengatakan Hoffman tidak sadarkan diri.
"Hoffman diikat di brankar, dan seluruh tubuhnya kecuali kepala dan lengan bawahnya ditutupi selimut tebal," kata mereka.
"Dia memang bergerak. Dia gemetaran sebentar," kata Seth Smith, kepala operasi Departemen Keamanan Publik dan Lembaga Pemasyarakatan Louisiana.
"Sekitar pukul 6:23 dia kejang-kejang. Setelah itu, saya pribadi tidak melihat apa pun yang menurut saya sesuai dengan rasa sakit. Intinya, dia meninggal secara klinis dengan sangat cepat," katanya lagi.
Suntikan Pentobarbital
Sementara itu pada hari yang sama, negara bagian Arizona juga mengeksekusi seorang napi pembunuhan, Aaron Gunches dengan suntikan mematikan.
Gunches, 53, memang meminta sendiri eksekusi sejak ia mengaku bersalah atas pembunuhan Ted Price tahun 2002 di luar Phoenix.
Bahkan ia menerima dosis mematikan pentobarbital di Kompleks Penjara Negara Bagian Arizona di Florence, Arizona mulai pukul 10:14 pagi waktu setempat
Ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.33 pagi, menurut saksi media. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Amerika Serikat Terapkan Eksekusi Mati dengan Suntikan Gas Nitrogen dan Pentobarbital
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |