TIMES SURABAYA, BATANG – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kesejahteraan yang dinikmati oleh bangsa Indonesia saat ini merupakan buah dari perjuangan panjang para pendahulu, mulai dari pejuang kemerdekaan hingga para presiden sebelumnya.

Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis, (20/3/2025).

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa membangun sebuah bangsa adalah proses yang membutuhkan kerja keras dan kolaborasi lintas generasi. “Saya tegaskan kepada semua pihak bahwa pembangunan suatu bangsa adalah pekerjaan yang lama bisa dikatakan sebuah long march suatu perjalanan yang berat dan jauh,” ujar Presiden.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghargai kontribusi para pemimpin terdahulu yang telah berjuang membangun fondasi bangsa. “Saya di sini mengajak semuanya bahwa berterima kasih kepada pendahulu-pendahulu kita, semua presiden yang telah bekerja keras, semua kabinet yang telah bekerja keras,” ungkapnya.

Komitmen Pemerintah dalam Menciptakan Lapangan Kerja

Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintahannya dalam menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya melalui program hilirisasi industri. Targetnya adalah membuka 8 juta lapangan kerja baru dalam lima tahun ke depan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Presiden Prabowo juga mengingatkan generasi muda untuk tetap optimistis dan tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang mencoba meruntuhkan semangat mereka. “Masa depan kita gemilang dan cerah walaupun ada sedikit usaha-usaha entah dari mana untuk selalu menurunkan semangat dan harapan daripada anak-anak muda kita. Saya tegaskan di sini tidak benar dan kita akan maju terus,” ujarnya dengan penuh semangat.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengajak seluruh pihak untuk terus melanjutkan perjuangan dengan semangat kolaborasi. Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan bangsa tidak bisa dicapai oleh satu generasi saja, melainkan memerlukan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. (*)