TIMES SURABAYA, SURABAYA – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur akan memberlakukan pembatasan operasional terhadap sejumlah jenis angkutan barang selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Kebijakan ini mulai diterapkan pada dua hari mendatang, yakni pada 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Pembatasan tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi kepadatan lalu lintas serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur natal dan akhir tahun.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dr. Ir. Nyono, mengatakan jika kebijakan ini tidak berlaku untuk seluruh angkutan barang. Truk pengangkut kebutuhan pokok masyarakat, bahan bakar, air minum, obat-obatan hingga barang ekspor tetap diperbolehkan agar aktivitas ekonomi berjalan dan kebutuhan harian warga masyarakat tidak terganggu selama libur Nataru.
“Yang dibatasi itu angkutan material seperti pasir, batu, dan besi. Jenis angkutan tersebut tidak boleh beroperasi selama masa pembatasan 19 Desember hingga 4 Januari 2026,” kata Nyono, Rabu (17/12/2025).
Kadishub Jatim, Dr.Ir Nyono
Nyono menambahkan jika kebijakan tersebut dirancang agar distribusi logistik penting tidak terganggu meskipun pembatasan lalu lintas diberlakukan. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru tetap dapat terpenuhi.
Pembatasan operasional angkutan material ini akan berlangsung sekitar dua pekan selama periode Nataru. Pembatasan difokuskan pada ruas jalan tol serta jalan-jalan utama yang berpotensi mengalami kepadatan tinggi akibat arus mudik dan balik.
“Kita tunda sementara sekitar dua minggu mulai tanggal 19 Desember besok. Tujuannya supaya masyarakat yang mudik dan balik Nataru bisa lebih lancar, jalannya tidak terlalu macet,” kata Nyono.
Selain pengaturan lalu lintas, Dibas Perhubungan Provinsi Jawa Timur juga mengimbau masyarakat untuk mengutamakan aspek keselamatan selama perjalanan. Pemeriksaan kondisi kendaraan sebelum berangkat menjadi hal yang wajib dilakukan guna meminimalkan risiko kecelakaan.
“Kami berpesan agar seluruh pengguna jalan mempersiapkan kendaraannya dengan baik. Periksa kondisi kendaraan sebelum berangkat,” pesan Nyono.
Nyono juga mengingatkan para pengendara agar tidak memaksakan diri saat merasa lelah, selalu mengendalikan kecepatan, serta meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan wisata air. Hal ini mengingat adanya potensi cuaca kurang bersahabat selama periode libur akhir tahun.
“Kalau lelah segera berhenti, jangan dipaksakan. Kendalikan kecepatan dan waspada di tempat wisata air karena prediksi cuaca juga kurang bagus,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rudi Mulya |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |