https://surabaya.times.co.id/
Olahraga

Persebaya Bersama Tuhan Melawan Buruknya Kepemimpinan Wasit Liga 1

Selasa, 01 Maret 2022 - 13:01
Persebaya Bersama Tuhan Melawan Buruknya Kepemimpinan Wasit Liga 1 Laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/2022 menyajikan derbi Suramadu antara Persebaya Surabaya melawan Madura United di Stadion I Gusti Ngurah Rai.

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Laga pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/2022 menyajikan derbi Suramadu antara Persebaya Surabaya melawan Madura United di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (28/2/2022) malam. Wasit Agus Fauzan Arifin yang memimpin pertandingan mencatatkan tiga keputusan kontroversial.

Sekali menghukum Persebaya dengan penalti dan dua kali membiarkan pelanggaran terhadap pasukan Green Force di kotak penalti.

Pertama, wasit asal Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta tersebut menghadiahi Madura United dengan penalti pada menit ke-27, setelah halauan bola Ernando Ari dianggap menjatuhkan lawan.

Padahal dalam tayangan ulang nampak dengan jelas tackle Ernando lebih dahulu mengenai bola daripada kaki Fadilla Akbar.

Persebaya-B.jpgSamsul Arif saat dijatuhkan Fachruddin di kotak terlarang dan wasit Agus Fauzan Arifin tidak menganggap pelanggaran. (FOTO: MO Persebaya)

Kedua, keputusan kontroversial yang merugikan Persebaya terjadi pada menit ke-72, ketika Samsul Arif dijatuhkan Fachruddin di kotak terlarang dan wasit yang berdiri di depannya tidak menyatakan itu sebagai pelanggaran.

"Masyarakat bisa menilai kejadian Samsul. Para penonton di televisi semua tahu itu. Wasit posisinya 2 meter di depannya, dan 1000 persen itu penalti," ungkap Aji Santoso Pelatih Persebaya dalam konversi pers.

Ketiga, wasit yang juga anggota TNI AU itu kembali melakukan pembiaran pada pelanggaran (90') Hong Jungnam yang jegalan kakinya menjatuhkan Ricky Kambuaya di kotak terlarang.

Tiga kali dirugikan wasit tak membuat semangat pasukan Green Force melemah. Perjuangan Arek-arek Suroboyo itu justru makin beringas. Hasilnya pada menit keke-90+3 Alie Sesay mampu merobek sararang Sappe Kerap melalui tandukan kerasnya, memanfaatkan umpan cantik Marselino Ferdinan.

Persebaya-c.jpgPara penggawa Persebaya berfoto bersama usai memenangkan derbi Suramadu melawan Madura United. (FOTO: MO Persebaya)

"Ini pertandingan penting bagi kami untuk tetap di jalur juara. Alhamdulillah kami bisa menang 2-1 meskipun saya tidak habis pikir (dengan kepemimpinan wasit). Alhamdulillah Tuhan masih sayang dengan Persebaya akhirnya kami menang," ujar Aji.

Menurutnya keluhan-keluhan terhadap performa wasit BRI Liga 1 juga datang dari beberapa pelatih asing, seperti Bhayangkara FC dan Persib Bandung. "Semuanya mengeluh dengan kepemimpinan wasit di akhir-akhir kompetisi. Saya tidak ingin dibela, tapi juga ya jangan dicurangi," tegasnya.

Apalagi di penghujung kompetisi ini, lima tim teratas tengah berebut gelar juara. Selisih poin yang tipis di antara kelimanya membuat potensi saling susul sangat besar.

Kepemimpinan wasit yang profesional, kata Aji, jadi kunci sehatnya liga sepak bola Tanah Air.

Tuhan Membela Persebaya

Presiden Persebaya Azrul Ananda selalu menegaskan bahwa timnya akan juara dengan cara yang benar. Meski memulai kembali dari kasta kedua, Green Force hanya butuh satu tahun untuk langsung menyabet gelar juara.

Di Liga teratas, Persebaya sebagai debutan sukses menjelma 'The Giant Killer' mengalahkan para kandidat juara. Tahun 2019, tim asal Kota Pahlawan itu langsung menyegel gelar runner up bersanding dengan Bali United yang bertabur bintang.

Perhelatan sepak bola seluruh dunia kemudian terhenti akibat pandemi Covid-19. Di tahun 2021 saat tim nasional membutuhkan jasa pemain-pemain muda bertalenta untuk berlaga di kompetisi internasional, Persebaya muncul sebagai penyumbang terbanyak.

Klub kebanggaan Bonek Mania itu bak pabrik yang tak pernah berhenti berproduksi. Bintang-bintang muda baru terus muncul baik itu hasil kompetisi tanah Karanggayam maupun rekrutan luar yang dipoles sedemikian rupa menjelma superstar.

Meski demikian langkah Green Force dalam mengarungi liga tak selalu berjalan mulus.

Namun Persebaya dan Bonek Mania selalu yakin, selama berjalan dalam rel sepak bola yang benar gol-gol suci akan lahir dan sulit dibendung niat jahat.

"Jika wasit membiarkan Samsul bukan sebuah pelanggaran, maka Tuhan memberi Kuasa-Nya terkadang dengan cara yang unik: Membuat seorang bek mencetak gol tanpa pengawalan sama sekali," tulis Toni Rupilu, seorang Bonek Mania sebagaimana dilansir Times Indonesia dalam akun Instagram miliknya.

Kini Persebaya bertengger di peringkat keempat klasemen sementara BRI Liga 1 2021 dengan poin 54. Publik pecinta sepak bola Indonesia tentu berharap di sisa laga penentu juara ini pemirsa disuguhkan wasit yang adil dan bersih dalam memimpin pertandingan.(*)

Pewarta : Ammar Ramzi (MG-235)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Surabaya just now

Welcome to TIMES Surabaya

TIMES Surabaya is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.